Jumat, 06 April 2012
Kebiasaan
orang membuka pintu WC adalah dengan memakai tangan. Khusus di rumah
sakit, sebisa mungkin bukalah pintu toilet dengan cara mendorongnya
pakai badan karena gagang pintu WC adalah sarang kuman yang sebaiknya
tidak dipegang.
"Rumah sakit adalah hutan bagi para kuman. Gagang pintu WC termasuk
yang paling banyak ditumbuhi kuman," kata Prof Dr Usman Chatib Warsa,
PhD, SpMK, pakar mikroba dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(FKUI) dalam edukasi media di Laboratorium Mikrobiologi Klinis FKUI.
Agar tidak tertular, Prof usman menganjurkan agar pasien atau siapapun
tidak sembarangan memegang pintu WC saat berada di rumah sakit. Sebisa
mungkin, gunakan badan untuk mendorongnya atau jika harus mengunakan
tangan maka lapisilah dengan kertas tisu sekali pakai.
Kalaupun susah didorong pakai badan dan terpaksa memakai tangan tanpa
dilapisi tisu, pastikan sesudahnya langsung mencuci tangan memakai
alkohol yang tersedia di hampir setiap sudut rumah sakit.
Alternatifnya, cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
Menurut Prof Usman, infeksi kuman yang terjadi di rumah sakit atau
disebut juga infeksi nosokomial cenderung lebih susah diobati dibanding
infeksi yang didapat di luar. Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah
satunya karena kuman di rumah sakit banyak yang sudah bermutasi.
Dari pihak rumah sakit sendiri, sudah banyak sekali dilakukan
penyesuaian prosedur untuk mengurangi risiko penularan infeksi
nosokomial di rumah sakit. Salah satunya menurut Prof Usman adalah
dengan tidak menggunakan 1 baskom untuk memandikan banyak pasien.
"Satu baskom untuk memandikan banyak pasien itu sekarang tidak boleh,
sudah diganti pakai air mengalir. Walaupun kelihatannya masih bersih,
kalau diteliti di laboratorium baskom bekas itu banyak sekali kumannya
dan bisa menular saat dipakai untuk memandikan pasien berikutnya," kata
Prof Usman.
(up/ir)
0 komentar:
Posting Komentar