Jumat, 09 Maret 2012
Pada materi ini kita akan membahas tentang ciri-ciri Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji), klasifikasi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) , Monokotil dan Dikotil.
Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
1. Ciri-ciri Spermatophyta
Spermatophyta berasal dari kata
spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini
memiliki ciri utama, yaitu ditemukannya suatu organ, yaitu biji yang
berasal dari bakal biji. Pada tumbuhan berbiji, juga sudah dilengkapi
dengan berkas pembuluh angkut, yaitu xylem dan floem.
2. Klasifikasi Spermathophyta
Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Tumbuhan Gymnospermae disebut juga
tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh
daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun
kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada
pinus, ada yang seperti pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis
haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo.
Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak
berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. Klasifikasi tumbuhan
Gymnospermae dibagi menjadi:
1) Coniferales
Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut. Bakal buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan yang mengandung serbuk
sari. Selain itu, secara morfologi
memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus
merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.
2) Ginkgoales
Sama halnya dengan ordo Cycadales,
anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah dua. Strobilus jantan dan
strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya
adalah Ginkgo biloba.
3) Cycadales
Batang dari tanaman yang termasuk
anggota ordo ini tidak bercabang, memiliki daun majemuk seperti daun
kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang. Morfologi
tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palempaleman. Contoh yang
masih ada sampai sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas
rumphi). Anggota dari ordo Cycadales adalah berumah dua, di mana
strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang
berlainan.
4) Gnetales
Sampai
sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah
tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya,
melinjo dalam perkembangbiakannya juga ditemukan adanya bunga jantan dan
bunga betina.
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Disebut sebagai tumbuhan berbiji
tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi
oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang
sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam.
Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada
yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat
perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-macam bunga:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua
bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga,
mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar,
melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2) Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki
salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan
yang tidak memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang
sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga
yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki
benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki
bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga
kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa
disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik
saja biasa disebut sebagai bunga betina.
Klasifikasi Angiospermae
berdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1) Monokotil
Berasal dari kata mono yang berarti
satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji. Jadi,
tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau
daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum
tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun
sejajar ataupun melengkung. Bagianbagian bunga yang dimiliki berjumlah
kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar
tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil
hanya mengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil
memiliki berkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak teratur. Berikut
ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:
a) Liliaceae, contohnya kembang sungsang.b) Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.
c) Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.
d) Musaceae, contohnya pisang.
e) Orchidaceae, contohnya anggrek.
f) Arecaceae, contohnya kelapa, palem.
2) Dikotil
Pada biji dikotil akan didapatkan dua
keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain
itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta
memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem
tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang
akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan.
Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan
membesar atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh
angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. Berikut
ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:
a) Euphorbiaceae, contohnya karet.b) Moraceae, contohnya beringin.
c) Papilionaceae, contohnya kacang tanah.
d) Labiatae, contohnya kentang.
e) Convolvulaceae, contohnya kangkung.
f) Apocynaceae, contohnya kamboja.
g) Rubiaceae, contohnya kopi.
h) Verbenaceae, contohnya jati.
i) Myrtaceae, contohnya cengkeh.
j) Rutaceae, contohnya jeruk.
k) Bombacaceae, contohnya durian.
l) Malvaceae, contohnya waru.
m) Mimosaceae, contohnya putri malu.
n) Caesalpiniaceae, contohnya asam.
0 komentar:
Posting Komentar