Conversación

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Moderadora

SlideShow

Senin, 27 Februari 2012

Diposting oleh Alam Syam


-Nabi Adam dan Hawa diturunkan kebumi dan bertemu setelah 40 tahun mereka berpisah.

Hawa terkena bujukan iblis itu berkata kepada Adam “ Rupanya ia benar ucapan iblis itu. Ia telah bersumpah demi nama Allah.” Kata Hawa. Hawa yang lemah hatinya kemudian menghampiri pohon buah khuldi dan memetik buahnya. Pada saat itu Adam dan Hawa, sedang merasa lelah, haus dan lapar. Keduanya memakan buah itu. Rasanya memang lezat hingga keduanya lupa pada larangan Allah. Allah mencela perbuatan mereka dan berfirman: “Bukan aku telah melarang kamu berdua mendekati pohon itu, dan aku katakana adamu:”Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata.”
Allah menceritakan hal ini dalam Al-Qur`an, firman-Nya :
Artinya: “Maka syaitan membisikan pikiran jahat kepada keduanyan untuk menampakkan kepadanya keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhanmu kau tidak melarangmu mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat dan tidak manjadi orang yang kekal ( dalam surga ).” Dan dia (syaitan ) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orng yang member nasihat kepada kamu berdua”, maka syaitan membujuk  keduanya ( untuk memakan buah itu ) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah kedunya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua.” ( QS. Al-Araf: 20-22 )
Adam dan Hawa sangat menyesal. Terlebih setelah memakan buah itu aurat mereka terbuka. Mereka berlari ke sana ke mari sambil menutup aurat mereka dengan dedaunan surga. Mereka sangat malu dan takut mendengar firman Allah.
Namun akhirnya Adam dan Hawa sadar bahwa mereka tak mungkin dapat menyembunyikan dari hadapan Allah yang Maha Tahu. Adam dan Hawa pun meminta ampun kepada Allah:
Artinya: “ keduanya berkata: “ Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami , niscaya pastilah kami orang-orang yang merugi”. (QS. Al-Araf: 23 )
Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun, taubat Adam dan Hawa diterima. Allah SWT berfirman: 
Artinya: “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesugguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 37 ) 
Tetapi atas kesalahan itu mereka harus keluar dari surga yang penuh kenikmatan. Ini sudah sesuai dengan kehendak Allah yang memang menciptakan menusia sebagai khalifah dibumi, sebagai penguhi dan pengatur planet bumi. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Allah berfiman: “turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan ( tempat mencari kehidupan ) di muka bumi sampai waktu yang di tentukan”. ( QS. Al-Araf: 24)
Demikianlah, Adam dan Hawa turun dari surga. Sewaktu diturunkan dibumi keduanya berada di tempat yang berpisah jauh. Konon, Adam diturunkan di Tanah Hindia dan Hawa diturunkan di Tanah Arab.
Dibumi mereka harus menghadapi tantangan berat untuk mempertahaankan kehidupan. Wajah bumi yang belum pernah disentuh tangan manusia keadaannya sangat menyeramkan.  Gunung-gunung menjulang tinggi, jurang terjal manganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-binatang buas berkeliaran dimana-mana.
Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di  PADANG ARAFAH setelah saling mencari selama  40 tahun lamanya.
Betapa terharunya Adam melihat keadaan istrinya yang telah kepayahan. Sengsara menapak jalan yang sulit dan kejam. Mereka pun berpelukan, menangis penuh haru.

0 komentar:

Posting Komentar